Usaha merchandise Indonesia laris manis meraup untung dari demam Pemilu 2024
Penjual mengatakan angka penjualan melonjak karena pemilih bergegas untuk mengamankan kaos, spanduk, pin, dan barang dagangan lainnya, dengan hanya satu minggu tersisa sebelum hari pemungutan suara.

JAKARTA: Bisnis merchandise Indonesia mengalami lonjakan penjualan seiring dengan kampanye pemilihan presiden yang memasuki tahap akhir.
Pedagang mengatakan penjualan meningkat pesat karena pemilih berbondong-bondong membeli kaos, spanduk, pin, dan merchandise pemilu lainnya, satu minggu jelang hari pemungutan suara.
Pembeli mengatakan memakai warna dari capres pilihannya adalah salah satu cara untuk menyatakan dukungan mereka.
DEMAM PEMILU MELANDA TOKO-TOKO
Di pasar dan mal-mal, beragam pakaian dan aksesori berwarna-warni dihiasi dengan wajah capres-cawapres beserta logo partai, slogan, dan ucapan khas.
Toko-toko di pasar pusat di Jakarta mengatakan kepada CNA penjualan merchandise memberikan kelonjakan pendapatan mereka secara keseluruhan.
"Kami menerima hingga 5.000 pesanan kaos per minggu. Angka ini naik 50 persen dari biasanya," kata seorang pedagang yang memproduksi dan menjual kaos massal.

Barang-barang kecil juga laris manis terjual.
Seorang pemilik toko mengatakan kepada CNA pin dan topi habis terjual dari rak-raknya. Tokonya menjual ratusan aksesori setiap hari selama periode pemilu ini, melonjak dari hanya 50 unit pada hari-hari biasa.
USAHA PERCETAKAN MELONJAK
Layanan percetakan yang melayani toko-toko semacam itu sedang mempercepat produksi untuk mengirim pesanan tepat waktu sehingga meraup untung dari demam pemilu.
Pengusaha bernama Iskandar mengatakan bisnis percetakannya telah mendapatkan keuntungan tambahan sebesar 60 hingga 70 persen menjelang pemilu.
Warga Jakarta ini menjual berbagai macam pakaian - kemeja, rompi, dan jaket - serta segala sesuatu yang bisa dicetak.
Dia telah terlibat dalam tiga pemilu sekarang. Iskandar menciptakan formula untuk mendorong pelanggan memesan cetakannya dengan dia.
"Untuk setiap 1.000 pesanan, kami akan memberikan hadiah 50 bendera kecil (genggam)," katanya.

Dari semua merchandise, bisnis yang paling menguntungkan adalah kaos - yang juga merupakan alat kampanye paling populer dan efektif yang digunakan oleh kandidat.
Dengan biaya sekitar 70 sen/kaos - tergantung desain dan jumlahnya - pedagang menerima banyak pesanan kaos dari partai politik atau organisasi massa yang memungkinkan mereka mendapatkan lebih dari US$3.000 (Rp 47 juta) atau lebih per pesanan.
Selain pakaian, keuntungan juga melonjak bagi usaha lain dalam bisnis percetakan karena permintaan untuk spanduk, bendera, dan poster meningkat.
Volume pekerjaan di beberapa pabrik meningkat dua kali lipat dengan pendapatan melonjak sebesar 100 persen, kata para pemilik.

Di satu toko, empat mesin cetak dengan kapasitas mencetak hingga 3.000 meter persegi bahan per hari telah bekerja siang dan malam untuk menghasilkan lebih dari 200.000 spanduk hanya dalam pemilu ini.
Namun, periode kampanye yang lebih singkat membuat pedagang menghasilkan uang yang lebih sedikit dari pemilu sebelumnya.
Tetapi seiring dengan semakin panasnya pertarungan pemilu di mana ratusan ribu warga menghadiri kampanye akbar, peningkatan permintaan akan merchandise pemilu diharapkan dapat mendorong ekonomi ke arah yang positif.
Lebih dari 200 juta warga Indonesia, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, akan mencoblos pada Rabu depan (14 Februari).