Kereta cepat Jakarta-Bandung akan meluncur September, rute tahap kedua ke Surabaya dalam penjajakan
Waktu tempuh dengan kereta cepat dari Jakarta ke Bandung di Jawa Barat sekitar 45 menit, dari yang biasanya tiga jam dengan kereta biasa.

JAKARTA: Kereta cepat Indonesia yang telah lama dinantikan rencananya akan diluncurkan awal bulan depan setelah beberapa tahun tertunda.
Kereta cepat akan melayani perjalanan antara Jakarta dan kota Bandung di Jawa barat dengan waktu tempuh sekitar 45 menit, dari yang biasanya tiga jam dengan kereta biasa.
Kereta generasi terbaru ini dirancang untuk dapat melaju dengan kecepatan maksimal 420 km/jam. Namun demi alasan keamanan, pihak terkait di Indonesia hanya mengizinkan kecepatan maksimal terendah yaitu 350 km/jam, setelah tidak ditemukan adanya kendala pada beberapa kali pengujian pada kecepatan ini.
Penumpang bisa menikmati perjalanan gratis dengan kereta cepat selama dua bulan setelah peluncuran sebagai bentuk kampanye perkenalan. Operasional secara komersial rencananya akan dimulai pada Oktober.
"Kita bisa pergi dari dan ke (Jakarta dan Bandung) dalam satu hari. Jadi, (akan sangat berguna) jika ada acara atau perjalanan mendadak," kata warga Jakarta Nuriqoh Toriqoh. "Saya sangat tertarik untuk mencoba kereta ini karena waktu tempuh yang cepat untuk jarak sejauh itu. Saya kira ini sangat menarik."
Kereta cepat memiliki delapan gerbong yang dibagi ke dalam tiga kelas - kelas VIP, bisnis dan premium ekonomi.
Kapasitas kereta cepat adalah 601 penumpang, yang mayoritasnya berada di kelas premium ekonomi.
BEBERAPA KALI PENUNDAAN
Kereta cepat dioperasikan oleh PT KCIC, perusahaan patungan antara konsorsium BUMN Indonesia dan konsorsium perusahaan perkeretaapian China.
Rencananya pembangunan kereta cepat akan rampung dan beroperasi pada 2019, tapi tertunda beberapa kali.
Penundaan ini mengakibatkan anggaran membengkak hingga lebih dari US$1 miliar, membuat nilai proyek tersebut mencapai lebih dari US$7 miliar.

Manager Corporate communication KCIC Emir Monti mengatakan bahwa pembebasan lahan adalah salah satu alasan utama yang menghambat perkembangan proyek kereta cepat.
"Proyek ini dimulai pada 2016, ketika ada 8,000 bidang lahan di wilayah seluas 6,3 juta hektare yang harus dibebaskan. Proses itu baru selesai pada 2020," kata dia.
Faktor lainnya yang sangat berdampak pada proyek ini adalah pandemi COVID-19, yang menghambat proses pembangunan selama dua tahun karena para pekerja China dilarang masuk Indonesia akibat pembatasan perjalanan.
KERETA CEPAT PERTAMA DI ASIA TENGGARA
Kereta cepat adalah bentuk kemajuan transportasi yang menjadi kebanggaan bangsa. Pasalnya, ini bukan hanya kereta cepat pertama di Indonesia, tapi juga di Asia Tenggara.
Proyek ini adalah bagian dari Belt and Road Initiative, sebuah program pemerintah China yang mendanai pembangunan infrastruktur di seluruh dunia.

Para pengamat mengatakan bahwa kereta cepat Jakarta-Bandung adalah simbol dari eratnya hubungan antara Indonesia dan China.
"Ada keuntungan bersama antara Indonesia dan China dalam proyek ini. Salah satunya adalah prestise, karena ini akan menjadi proyek kereta cepat pertama yang berhasil dibangun di kawasan," kata Christine Susanna Thjin, direktur riset strategis di Gentala Institute.
"Keuntungan lainnya adalah potensi transfer teknologi. Karena salah satu faktor terpenting yang membuat pemerintah Indonesia menerima proposal China adalah adanya transfer teknologi dan pelatihan sumber daya," kata dia lagi.
TIDAK HANYA BANDUNG
Pemerintah Indonesia saat ini tengah menjajaki kemungkinan memperpanjang proyek rel kereta cepat untuk melampaui jalur Jakarta-Bandung yang memiliki panjang 142 km.
Indonesia merencanakan layanan kereta cepat tahap kedua dengan membangun jalur hingga ke Surabaya di Jawa Tengah, 700 km jauhnya dari Jakarta, untuk menyeimbangkan efisiensi dan keuntungan.

"Kereta cepat tidak bisa hanya beroperasi sepanjang 142 km karena investasinya terlalu mahal," kata Deddy Herlambang, direktur eksekutif LSM Institut Studi Transportasi di Jakarta.
"Harga rolling stok kereta cepat mencapai triliunan (rupiah). Sayang sekali jika hanya (beroperasi) ke Bandung. Ditambah lagi kita punya utang kepada bank China. Akan logis jika jalurnya diperpanjang lebih jauh lagi, sehingga akan lebih cepat untuk mengembalikan investasi."
Para ahli mengatakan bahwa infrastruktur transportasi yang efisien dengan konektivitas yang baik akan semakin memudahkan pergerakan orang dan barang sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Kereta cepat Jakarta-Bandung juga akan menjadi model untuk proyek-proyek serupa yang masih menghadapi beragam kendala di kawasan.
Baca artikel ini dalam Bahasa Inggris.
Baca juga artikel Bahasa Indonesia ini mengenai berbagai kendala yang mengadang peluncuran kereta cepat di Indonesia.
Ikuti CNA di Facebook dan Twitter untuk lebih banyak artikel.