Sering merasa marah, sedih, bosan, dan cemas? Emosi negatif ini ternyata ada manfaatnya
Deretan emosi yang buruk ternyata bisa mendorong kita melakukan hal yang lebih baik.

Ingat terakhir kali merasa sedih karena gagal dalam mencapai suatu hal? Atau merasa cemas tentang hal yang akan terjadi? Jenis-jenis emosi yang sering kali dianggap negatif ini kerap kita hindari, atau bahkan setidaknya kita abaikan. Namun, penelitian ternyata menemukan bahwa sederet emosi ini dapat memberikan manfaat.Â
Di laboratorium ilmu emosi yang saya jalankan di Texas A&M University, kami mempelajari bagaimana emosi seperti kemarahan dan kebosanan dapat memberikan pengaruh, dan mengeksplorasi cara agar emosi-emosi tersebut dapat bermanfaat dalam kehidupan.
KESEDIHAN MEMBUATMU BANGKIT DARI KEGAGALANÂ
Kesedihan muncul ketika orang merasa kehilangan sesuatu, baik itu tujuan atau hasil yang diinginkan, dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk memperbaiki situasi.
Ketika perasaan sedih muncul, emosi ini membuat kita menjadi berpikir secara lebih rinci dan analitis. Kesedihan dapat membuat kita berhenti sejenak dari rutinitas dan berpikir secara lebih mendalam.
Ketika kita merasa sedih, kita akan memproses informasi dengan cara yang penuh pertimbangan, analitis, dan sebisa mungkin terhindar dari risiko. Kesedihan biasanya akan membuat ingatan kita lebih akurat, tidak terlalu dipengaruhi oleh asumsi atau informasi yang tidak relevan.Â
Ketika kita merasa sedih, kita juga memiliki kemampuan deteksi yang lebih baik terhadap kebohongan orang lain. Perubahan kognitif ini dapat mendorong kita untuk memahami kegagalan di masa lalu dan mencegah kegagalan di masa depan.Â
KEMARAHAN MEMBANTUMU MENGATASI RINTANGAN
Kemarahan terjadi ketika kita merasa ada sesuatu yang menghalangi kita untuk mencapai suatu tujuan atau hasil yang diinginkan. Rintangan itu dapat berupa ketidakadilan yang dilakukan oleh orang lain, misalnya, atau sesederhana laptop yang berulang kali tidak berfungsi dengan baik ketika kamu sedang menyelesaikan pekerjaan.
Ketika perasaan marah muncul, emosi ini membuat kita menjadi "siap untuk bertindak", membuat pikiran kita berfokus pada rintangan tersebut.
Manfaat dari perasaan marah yang muncul adalah kita dapat bertindak dan berfokus pada apa yang menyebabkan kemarahan. Ketika kita marah, kita akan memproses informasi dan membuat penilaian secara cepat, dan ingin segera mengambil tindakan.
KECEMASAN MEMBANTUMU MEMPERSIAPKAN DIRI
Kecemasan terjadi ketika kita merasakan adanya potensi ancaman. Biasanya, kecemasan muncul ketika, misalnya, kita harus berbicara di depan umum, yang jika terjadi kegagalan saat melakukannya maka harga diri kita dipertaruhkan. Cemas juga bisa muncul saat terdapat ancaman fisik terhadap diri sendiri atau orang yang kita cintai.
Ketika perasaan cemas muncul, emosi ini membuat kita menjadi siap untuk merespons bahaya atau hal yang membuat kita cemas tersebut. Perhatian kita pun meningkat terhadap ancaman dan risiko.
Kecemasan dapat memotivasi kita untuk mempersiapkan diri menghadapi peristiwa yang akan datang. Misalnya saja, cemas menghadapi ujian dapat membuat kita mencurahkan waktu untuk belajar.
Kecemasan juga mendorong kita berperilaku protektif agar dapat membantu mencegah terjadinya hal yang dicemaskan tersebut.

KEBOSANAN MEMBANTUMU KELUAR DARI RUTINITAS
Dibandingkan penelitian terhadap sejumlah emosi lainnya, penelitian tentang kebosanan memang lebih sedikit. Oleh karena itu, rasa bosan sering kali tidak dipahami dengan baik. Para peneliti masih memperdebatkan definisi kebosanan dan fungsinya.
Tidak seperti emosi lainnya, ketika perasaan bosan muncul, emosi ini sering kali tidak menimbulkan reaksi apa pun.Â
Meski demikian, bosan biasanya disebabkan olej tiga hal: ketika sebuah emosi memudar (misalnya rasa senang yang memudar setelah beberapa saat mencoba mobil baru), ketika kita tidak peduli terhadap situasi yang terjadi (misalnya saat tidak ada hal yang menarik di sebuah pesta), atau ketika kita sedang tidak mengingingkan apa-apa.Â
Rasa bosan sebenarnya dapat memotivasi kita untuk mencari situasi baru, keluar dari rutinitas, atau sesederhana mengubah cara berpikir. Merasa bosan bisa membuat kita terdorong untuk berpikir lebih kreatif dan bereksplorasi terhadap suatu hal.Â
MANFAATKAN EMOSI NEGATIF
Semua orang tentu ingin bahagia. Namun, penelitian menemukan bahwa kehidupan yang memuaskan adalah ketika kita dapat memadukan dan memanfaatkan emosi positif dan negatif yang kita rasakan.
Emosi negatif, meskipun tidak menyenangkan, dapat memotivasi dan mempersiapkan kita untuk menghadapi kegagalan, tantangan, dan ancaman, serta mendorong eksplorasi.
Negatif atau tidak, emosi yang kita rasakan dapat kita gunakan untuk menjalani hidup dengan lebih baik.
Heather Lench merupakan seorang Profesor Ilmu Psikologi dan Otak di Texas A&M University. Tulisannya ini pertama kali muncul di The Conversation.