Skip to main content
Best News Website or Mobile Service
WAN-IFRA Digital Media Awards Worldwide 2022
Best News Website or Mobile Service
Digital Media Awards Worldwide 2022
Hamburger Menu
Advertisement
Advertisement

Indonesia

Indonesia-Singapura jalin komitmen awal penangkapan dan penyimpanan karbon

Sejauh ini belum ada kerjasama  lintas batas penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida (CCS) di Asia. 

Indonesia-Singapura jalin komitmen awal penangkapan dan penyimpanan karbon
Deputi Sekretaris (Industri) Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Singapura Keith Tan (kiri) dan Wakil Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi menandatangani Letter of Intent kerjasama penangkapan dan penyimpanan karbon. (Foto milik Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura)

JAKARTA: Singapura menjadi negara pertama yang menandatangani dokumen komitmen awal (letter of intent/LoI) dengan Indonesia mengenai kerjasama lintas batas penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida (CCS) menyusul dikeluarkannya peraturan di Indonesia yang mengizikannya, kedua pemerintah menyampaikan Kamis (15 Februari).

Indonesia, yang melihat potensi untuk mengembangkan sektor gas alam hulu dan CCS sebagai bagian dari transisi global ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, bulan lalu mengeluarkan peraturan presiden yang memungkinkan operator CCS untuk mengalokasikan 30 persen dari kapasitas penyimpanan mereka untuk karbon dioksida (CO2) yang diimpor.
 
Singapura, yang memasang target mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, sedang mempertimbangkan mengeksplorasi jalur teknologi rendah karbon seperti hidrogen dan CCS sebagai bagian dari serangkaian langkah mitigasi.
 
Singapura dan Indonesia akan membentuk kelompok kerja untuk mencapai kesepakatan bilateral yang mengikat secara hukum mengenai pengiriman lintas batas dan penyimpanan CO2 antara kedua negara.
 
Perjanjian awal ini adalah "tonggak penting dalam upaya Indonesia mencapai pembangunan berkelanjutan dan penjagaan lingkungan," kata Jodi Mahardi, Wakil Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi kepada Reuters.
 
"Penangkapan dan penyimpanan karbon lintas batas merupakan solusi yang sedang berkembang di Asia dan mendukung transisi Singapura menuju masa depan berkelanjutan dengan emisi karbon yang rendah," kata deputi sekretaris Kementerian Perindustrian dan Perdagangan (MTI) Singapura Keith Tan dalam pernyataan bersama.

"Dengan LOI ini, Singapura dan Indonesia dapat menjadi pelopor untuk mempercepat implementasi proyek CCS lintas batas Asia Tenggara," lanjut Tan

CCS adalah proses penangkapan, pengangkutan, dan penyimpanan CO2 yang dihasilkan sebagai produk sampingan dari aktivitas lain, seperti pembangkit listrik.

CO2 yang berhasil ditangkap tidak akan dilepaskan ke atmosfer, membuka jalan untuk mengurangi emisi karbon dari sektor-sektor yang sulit untuk dihilangkan seperti energi, kimia, dan pembangkit listrik.
 
Menurut Badan Energi Internasional, fasilitas penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon global harus meningkatkan kapasitas mereka menjadi sekitar 1 gigaton per tahun (gtpa) pada tahun 2030 dan 6 gtpa pada tahun 2050 untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.
 
Diperkirakan sekitar 40 juta ton karbon dioksida berhasil ditangkap dan disimpan di seluruh dunia pada tahun 2022.

Para kritikus mengatakan CCS adalah teknologi yang mahal dan belum terbukti, tetapi Indonesia berkeinginan untuk menjadi pusat penyimpanan CO2 di wilayah tersebut.
 
Pemerintah mengatakan Indonesia memiliki lebih dari 400 gigaton kapasitas penyimpanan dalam bentuk reservoir minyak dan gas yang sudah habis serta akuifer garam.
 
Selain itu Indonesia juga memiliki 15 proyek CCS dan penangkapan, penyimpanan, dan pemanfaatan karbon dalam berbagai tahap persiapan dengan investasi gabungan hampir 8 miliar dolar AS.
 
Sebagai bagian dari rencana ramah lingkungan Pulau Jurong yang diumumkan pada November 2021, Singapura menargetkan penangkapan karbon sebanyak 2 juta ton per tahun (mtpa) pada tahun 2030 dan 6 mtpa pada tahun 2050.

Sejauh ini belum ada kerjasama lintas batas CCS di Asia, meskipun Korea Selatan dan Jepang telah mengumumkan rencana untuk melaksanakan proyek CCS lintas batas.

Source: CNA/ew (ih)
Advertisement

Also worth reading

Advertisement