Skip to main content
Best News Website or Mobile Service
WAN-IFRA Digital Media Awards Worldwide 2022
Best News Website or Mobile Service
Digital Media Awards Worldwide 2022
Hamburger Menu
Advertisement
Advertisement

Indonesia

Di balik kecanduan boba milk tea, ada gangguan mental yang harus ditangani

Studi terhadap 5.200 mahasiswa di Beijing menunjukkan ada hubungan antara kecanduan boba milk tea dengan depresi, kecemasan dan kecenderungan bunuh diri.

SINGAPURA: Keinginanmu untuk menikmati segelas teh susu atau milk tea (istilah untuk teh boba, teh buah, atau teh bebungaan yang dijual di toko-toko teh boba) bisa jadi lebih dari sekadar hasrat mengecap minuman manis.

Ternyata, ada yang namanya kecanduan minuman manis dan hal itu dapat terkait dengan kondisi depresi, kecemasan dan bahkan pemikiran bunuh diri. Hal ini disampaikan oleh para peneliti dari Tsinghua University dan Central University of Finance and Economics di China setelah meneliti lebih dari 5.200 mahasiswa di Beijing.

"Konsumsi milk tea di kalangan remaja bisa berujung kecanduan, yang bisa dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan dan pemikiran untuk bunuh diri," ujar para peneliti dalam tulisan mereka di Journal of Affective Disorders.

(Photo: iStock/Thanasak Wongsuk)

APA HUBUNGANNYA MILK TEA DAN BUNUH DIRI?

Dampak buruknya muncul ketika para mahasiswa meminum milk tea sebagai cara menenangkan diri atau lari dari kenyataan hidup.

"Milk tea dapat berfungsi sebagai strategi menenangkan diri dalam menghadapi situasi stres dan beban perasaan, seperti kesepian," tulis peneliti yang juga menekankan bahwa "emosi negatif dapat mendorong seseorang melakukan tindakan tertentu sebagai bentuk pelarian."

Namun, cara mengatasi stres seperti itu bisa berujung masalah. "Ketika perilaku adiktif, seperti kecanduan milk tea, digunakan sebagai cara meredam perasaan, maka tanpa disadari ketergantungan terhadap kebiasaan ini akan semakin kuat. Akibatnya, kebiasaan ini dapat menghambat pengembangan strategi pengaturan emosi yang efektif, sehingga berpotensi mengakibatkan masalah kesehatan mental yang parah," ujar peneliti.

"Mengingat fakta bahwa kesepian menjadi pemicu masalah kesehatan mental seseorang, termasuk depresi, pemikiran dan kecenderungan bunuh diri, maka kecanduan milk tea mungkin berfungsi sebagai strategi seseorang untuk menghindar dari upaya menyingkirkan perasaan negatif yang dialami."

TANDA-TANDA KECANDUAN MILK TEA

Dalam penelitian di Beijing, hampir setengah remaja China yang disurvei mengaku meminum setidaknya satu cangkir milk tea per minggu, 2,6 persen lainnya minum empat sampai enam cangkir per minggu, sementara 20,6 persen meminum dua sampai tiga cangkir per minggu. Lantas, bagaimana konsumsi milk tea yang bisa disebut kecanduan?

Menurut penelitian tahun 2013 berjudul "Asosiasi Psikiatri Amerika: Panduan Diagnosa dan Statistik Gangguan Mental", kriteria konsumsi milk tea yang disebut kecanduan di antaranya:

  • Mengonsumsi milk tea dalam jumlah besar dan dalam durasi yang lebih lama dari seharusnya. 
  • Mengalami ketagihan yang terus-menerus dan selalu gagal ketika mencoba berhenti.
  • Sering meminum milk tea ketika merasa tertekan.
  • Terus-terusan mengonsumsi milk tea walau sudah tahu akan dampak buruknya bagi kesehatan.
  • Terjadi kekebalan, sehingga diperlukan konsumsi milk tea dalam jumlah banyak untuk mendapatkan efek yang diinginkan.
  • Mengalami withdrawal symptom (sindrom penarikan - seperti gejala putus obat dalam rehabilitasi narkoba) ketika berhenti atau mengurangi konsumsi milk tea.

Konsumsi minuman ringan berpemanis(SSBs) dengan tambahan kafein seperti milk tea dapat menimbulkan gejala-gejala kecanduan seperti keinginan yang berlebihan, kehilangan kendali, kekebalan dan sindrom penarikan. "Para orang tua melaporkan bahwa anak-anak mereka mengalami sindrom penarikan seperti sakit kepala, perasaan depresi dan kesepian ketika mencoba membatasi asupan SSBs berkafein," tulis para peneliti.

"Selain itu, peneliti menemukan bahwa perasaan bersalah seringkali mengiringi perilaku adiktif seperti kecanduan makanan ini, yang bisa jadi adalah gejala lainnya dari kecanduan milk tea."

Baca artikel ini dalam bahasa Inggris di sini.

Source: CNA/da(ih)
Advertisement

Also worth reading

Advertisement