Konser Ed Sheeran di Singapura: Penampilan memikat berbalut pesta ulang tahun

Konser The Mathematics Tour di Singapura pada akhir pekan lalu bagaikan sebuah perayaan ulang tahun Ed Sheeran yang ke-33.

Bagaimana tidak, konser yang dihadiri lebih dari 60.000 orang di Singapore National Stadium itu dimeriahkan dengan atraksi kembang api yang seru dan bintang tamu kejutan.

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pertunjukan Ed Sheeran kali ini nyaris sempurna. 

Dari menit awal konser dimulai, penonton sudah dimanjakan oleh penampilan Calum Scott sebagai penyanyi pembuka.

Tidak perlu waktu lama, Scott disambut hangat oleh penonton yang kompak menyanyikan singlenya, Lighthouse. Sorak-sorai penonton pun menggema memenuhi stadion. 

Penampilannya yang enerjik dan suaranya yang menawan senantiasa memikat penonton selama ia membawakan rangkaian lagu lainnya, termasuk You Are The Reason dan Dancing On My Own.

Scott bahkan mengucapkan "gong xi fa cai" kepada para penonton, yang masih berada dalam suasana libur Tahun Baru Imlek. Tentu saja aksinya ini mengundang tepuk tangan dan tawa dari para penonton.

Pada pukul 19.40 malam, lampu stadion meredup, dan layar memperlihatkan bulatan hitung mundur. Semangat penonton menggebu-gebu saat menghitung mundur 10 detik terakhir. Suasana di tengah penonton bagaikan perayaan malam tahun baru. 

Saat hitung mundur mencapai 0, barulah Ed Sheeran muncul di atas panggung, membawakan lagu pembukanya, Tides. 

Seperti di konser-konser sebelumnya, Ed Sheeran tampil memukau seorang diri. Di atas panggung hanya terlihat dirinya yang ditemani gitar dan loop station. 

Bagi kalian yang mungkin belum familier, loop station adalah perangkat perekam yang dapat langsung memutar ulang pertunjukkan saat itu juga. Menampilkan loop station di atas panggung adalah ciri khas Ed Sheeran dalam setiap pertunjukannya, bahkan dimulai saat ia berusia 14 tahun. 

Ed Sheeran pun tampil memikat sembari membawakan lagu Blow dan I'm A Mess, "Semua musik yang kalian dengar malam ini benar-benar live, tidak ada backing track apa pun."

"Semuanya dibuat secara langsung di tempat, dikendalikan oleh kaki saya. Setelah dihapus, tidak akan ada musik yang sama lagi besok."

Tidak berhenti sampai di situ, Ed pun menunjukkan cara kerja loop station sebelum beralih ke lagu berikutnya, Shivers.

Sepanjang konser, Ed Sheeran menguasai panggung sembari membawakan lagu-lagunya, seperti Castle On The Hill, Don't, dan Lego House. Penyanyi dan penulis lagu asal Inggris ini pun mulai bernyanyi bersama para penonton, meminta mereka untuk berdiri dari tempat duduk dan menari. Dengan pembawaannya yang enerjik, Ed Sheeran nyaris tidak pernah berhenti bergerak di sekitar panggung.

Dan tentu saja semangatnya itu disambut oleh para penonton. Ryan Lin, penggemar Ed Sheeran yang menonton konser tersebut bersama teman-teman kuliahnya, menyatakan konser ini sangat luar biasa. 

"Ed bahkan tidak membutuhkan band pengiring. Dia hanya tampil seorang diri dan tidak berisitirahat sedikit pun. Itu gila," ujar pria berusia 22 tahun ini.

Meskipun penampilannya seorang diri sudah begitu magis, Ed kemudian mengundang bandnya ke atas panggung untuk membawakan lagu-lagu dan mashup, termasuk Beautiful People dan Peru.

Namun, bagian terbaik dari pertunjukan ini terjadi di paruh kedua konser. Ed Sheeran mengejutkan para penggemar dengan membawakan lagu Happier - lagu yang awalnya tidak termasuk dalam daftar.

Sebelum mulai menyanyikan lagu itu, Ed Sheeran menggoda penggemarnya, mengaku bahwa dia sudah lima tahun tidak mendengar lagu Happier dan baru saja belajar memainkannya lagi setelah tahu lagu ini sangat populer di Singapura.

Seakan tidak pernah berhenti mengejutkan penonton, Ed Sheeran kemudian melanjutkan aksi panggungnya dengan kejutan lainnya: mempersilakan bintang tamu istimewa, seorang penyanyi dan penulis lagu asal Singapura, JJ Lin, ke atas panggung. Bersama JJ Lin, Ed Sheeran membawakan ulang lagu Twilight dalam bahasa Mandarin.

Di akun sosial media Instagram miliknya, Ed Sheeran juga mengunggah sejumlah foto di balik layar yang menunjukkan kolaborasinya dengan JJ Lin.  

"10 menit sebelum saya tampil, JJ bilang ia akan duduk dan mengajari saya beberapa bahasa Mandarin dan sangat menyenangkan jika dilakukan secara langsung (di atas panggung)."

"Ini adalah kali pertama saya berbicara dan bernyanyi dalam bahasa Mandarin dan tidak akan menjadi yang terakhir," tulis Ed Sheeran.

Kepada CNA Lifestyle, beberapa penonton mengaku terkejut akan kolaborasi kedua penyanyi ini. Mereka pun terkesan dengan Sheeran yang dapat melafalkan bahasa Mandarin dengan akurat.

"Saya benar-benar dapat melihat usahanya dalam pertunjukan ini, (dari bagaimana) ia menghafal lirik lagu berbahasa Mandarin dan menyanyikannya untuk kami," ujar seorang penonton bernama Junwei yang berusia 22 tahun.

Menurutnya, kolaborasi ini merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilupakan dari konser malam ini.

Setelah tampil selama lebih dari dua jam, menjelang akhir konser Ed Sheeran mengungkapkan ia akan merayakan ulang tahunnya, yang sebenarnya jatuh pada tanggal 17 Februari 2024, dengan menyantap makanan lokal dan menikmati pemandangan di Singapura. 

Dan tentu saja, dia juga akan tampil pada pertunjukan intim yang tak kalah meriah di Capitol Theatre Singapura pada hari ulang tahunnya tersebut. 

Baca artikel ini dalam Bahasa Inggris di sini.